SISA HASIL USAHA
1. PENGERTIAN SHU
Dalam koperasi, pendapatan yang diperoleh
dalam satu tahun dikurangi penyusutan dan beban-beban dari tahun buku yang
bersangkutan disebut sisa hasil usaha (SHU). Pada hakikatnya sisa hasil usaha
koperasi sama dengan laba untuk perusahaan yang lain.
Sisa hasil usaha setelah dikurangi untuk
dana cadangan dibagikan kepada anggota sebanding dengan jasa usaha yang
dilakukan oleh masing-masing anggota. Di samping itu, sisa hasil usaha juga
digunakan untuk keperluan pendidikan perkoperasian dan keperluan lain dari
koperasi sesuai dengan rapat anggota. Pembagian sisa hasil usaha, bila
diikhtisarkan adalah sebagai berikut:
(1) Anggota
(2) Cadangan pengurus
(3) Bagian pengurus
(4) Bagian pegawai
(5) Program pendidikan koperasi
(6) Program pembangunan daerah
kerja
(7) Program social
Penggunaan sisa hasil usaha dan besarnya
masing-masing penggunaan ditetapkan dalam anggaran koperasi. Untuk
menggambarkan pembagian sisa hasil usaha ini anggaplah bahwa dalam tahun 200A
Koperasi Misoyo Mitro memperoleh laba bersih sebesar Rp. 4.395.000 yang terinci
sebagai berikut:
Dari anggota
|
Rp. 4.000.000
|
Dari bukan Anggota
|
Rp. 395.000
|
Total
|
Rp. 4.395.000
|
Anggaran dasar koperasi menetapkan bahwa
pembagian sisa hasil usaha adalah sebagai berikut:
1) Bagian anggota
|
|
|
a) Jasa Modal
|
20%
|
|
b) Jasa Penjualan
|
10%
|
|
c) Jasa Pembelian
|
10%
|
40%
|
2) Cadangan koperasi
|
|
25%
|
3) Bagian pengurus
|
|
10%
|
4) Bagian pegawai/karyawan
|
|
10%
|
5) Program pendidikan
|
|
5%
|
6) Program pembangunan daerah kerja
|
|
5%
|
7) Program sosial
|
|
5%
|
|
|
100%
|
Dari ketentuan seperti diatas, pembagian
sisa hasil usaha untuk tahun 200A akan tampak sebagai berikut:
Dibagi untuk
|
Sisa Hasil Usaha
|
||||||
Dari anggota
|
Bukan Anggota
|
Total
|
|||||
1.
|
Bagian anggota
|
|
|
|
|
|
|
|
a. Jasa modal
|
Rp.
|
800.000
|
Rp.
|
79.000
|
Rp.
|
879.000
|
|
b. Jasa penjualan
|
|
400.000
|
|
39.500
|
|
439.500
|
|
c. Jasa pembelian
|
|
400.000
|
|
39.500
|
|
439.500
|
|
|
Rp.
|
1.600.000
|
|
158.000
|
|
1.758.000
|
2.
|
Cadangan Koperasi
|
|
1.000.000
|
|
98.750
|
|
1.098.750
|
3.
|
Bagian pengurus
|
|
400.000
|
|
39.500
|
|
439.500
|
4.
|
Bagian pegawai/karyawan
|
|
400.000
|
|
39.500
|
|
439.500
|
5.
|
Program pendidikan
koperasi
|
|
200.000
|
|
19.750
|
|
219.750
|
6.
|
Program pembangunan daerah
kerja
|
|
200.000
|
|
19.750
|
|
219.750
|
7.
|
Program sosial
|
|
200.000
|
|
19.750
|
|
219.750
|
Total
|
Rp.
|
4.000.000
|
Rp.
|
395.000
|
Rp.
|
4.395.000
|
Ayat jurnal yang perlua dibuat untuk
pembagian sisa hasil usaha adalah sebagai berikut:
(D) Sisa hasil usaha
|
4.395.000
|
|
|
(K)
|
Utang SHU anggota
|
|
1.758.000
|
(K)
|
Cadangan koperasi
|
|
1.098.750
|
(K)
|
Utang pengurus
|
|
439.500
|
(K)
|
Utang pegawai/karyawan
|
|
439.500
|
(K)
|
Program pendidikan
koperasi yang masih harus diadakan
|
|
219.750
|
(K)
|
Program
pembangunan daerah kerja yang masih harus diadakan
|
|
219.750
|
(K)
|
Program social
yang masih harus diadakan
|
|
219.750
|
Dari ayat jurnal tadi terlihat adanya
beberapa akun baru yang memerlukan penjelasan lebih lanjut. Cadangan koperasi
ini dapat digunakan untuk pengembangan usaha atau menutup kerugian di masa
datang.
Utang pengurus dan utang pegawai/karyawan
merupakan utang kepada pengurus dan pegawai/karyawan. Bagian ini dapat dianggap
sebagai bonus kepada pengurus dan karyawan yang diambilkan dari sisa hasil
usaha. Program pendidikan, dana social, dan dana pembangunan daerah kerja yang
masih harus diadakan merupakan bagian sisa hasil usaha yang disisihkan untuk
memenuhi kewajiban koperasi kepada masyarakat.
Pada dasarnya program-program tersebut
merupakan kewajiban. Penggolongannya menjadi kewajiban lancar atau kewajiban
jangka panjang tergantung pada rencana penggunaannya. Utang pengurus dan
pegawai pada umumnya akan dicairkan dalam jangka pendek, karena itu disajikan
dalam kewajiban lancar.
BAGIAN SHU ANGGOTA
Dasar pembagian. Pada dasarnya akan ada
paling tidak satu macam transaksi yang melibatkan anggota. Koperasi memang
merupakan kerja sama para anggota untuk melaksanakan kegiatan usaha bersama.
Transaksi yang melibatkan anggota dapat berupa penjualan atau pembelian dengan
mereka, atau keduanya. Misalnya, untuk koperasi yang menghimpun para nelayan,
transaksi yang melibatkan anggota mungkin adalah pembelian hasil tangkapan
ikan, penjualan peralatan penangkap ikan, atau pemberian kredit (pinjaman)
kepada anggota atau bahkan mungkin ketiganya.
Dalam contoh pembagian sisa hasil usaha
yang telah diterangkan di atas terlihat bahwa bagian dari sisa hasil usaha yang
dikembalikan kepada anggota terdiri dari:
Jasa modal
|
Rp.
|
879.000
|
Jasa penjualan
|
|
439.500
|
Jasa pembelian
|
|
439.500
|
Total
|
Rp.
|
1.758.000
|
Jasa modal. Imbalan
kepada anggota atas modal (dalam bentuk simpanan) yang ditanam dalam koperasi
disebut jasa modal. Jasa (bunga) modal dihitung sebesar persentase tertentu
terhadap simpanan pokok dan simpanan wajib masing-masing anggota. Persentase
ini ditetapkan dalam rapat anggota. Simpanan suka rela tidak memperoleh jasa
modal yang diambilkan dari sisa hasil usaha. Terhadap simpanan suka rela dapat
diberikan bunga yang akan diperlakukan sebagai beban. Anggaplah bahwa total
simpanan pokok dan simpanan wajib anggota yang dimiliki koperasi berjumlah Rp.
12.500.000 dan smpanan Sutiyem, salah seorang anggota koperasi menunjukkan
mutasi sebagai berikut:
Tanggal
|
Simpanan Pokok
|
Simpanan Wajib
|
Total
|
|
200A
|
|
|
|
|
Okt
|
7
|
5.000
|
–
|
5.000
|
|
12
|
–
|
2.500
|
7.500
|
Nov
|
19
|
–
|
5.000
|
12.500
|
Des
|
25
|
–
|
1.500
|
14.000
|
Des
|
30
|
–
|
6.000
|
20.000
|
Bagian jasa modal yang dibagikan kepada
Sutiyem dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Tanggal
|
Jangka waktu
simpanan ditahan
|
Jumlah hari
|
Saldo Simpanan
|
Jumlah Hari x Saldo
simpanan
|
||
7-10-200A
|
7-10-200A – 12-10-200A
|
5
|
Rp.
|
5.000
|
Rp.
|
25.000
|
12-10-200A
|
12-10-200A – 19-11-200A
|
38
|
|
7.500
|
|
285.000
|
19-11-200A
|
19-11-200A – 25-12-200A
|
36
|
|
12.500
|
|
450.000
|
25-12-200A
|
25-12-200A – 30-10-200A
|
5
|
|
14.000
|
|
70.000
|
30-10-200A
|
30-10-200A – 31-10-200A
|
1
|
|
20.000
|
|
20.000
|
|
|
|
|
|
|
|
Total
|
|
85
|
–
|
Rp.
|
850.0
|
Ayat Jurnal. Kalau diikhtisarkan bagian
sisa hasilusaha Sutiyem adalah sebagai berikut:
Jasa modal
|
Rp.
|
1.406,40
|
Jasa penjualan
|
|
175,80
|
Jasa pembelian
|
|
421,44
|
Total
|
Rp.
|
2.003,64
|
Ayat jurnal yang dibuat jika bagian sisa
hasil usaha angota dibayar tunai adalah sebagai berikut:
(D) Utang SHU Anggota
|
2.003,64
|
|
(K)
Bank
|
|
2.003,64
|
Kadang-kadang, bagian sisa hasil usaha
anggota tidak dibayarkan secara tunai.Bagian SHU ditambahkan pada saldo
simpanan suka rela anggota. Apabila demikian, ayat jurnal yang dibuat adalah
sebagai berikut:
(D) Utang SHU Anggota
|
2.003,64
|
|
(K)
Simpanan suka rela-Sutiyem
|
|
2.003,64
|
BUNGA SIMPANAN SUKARELA
Jasa bunga modal atas simpanan pokok dan
simpanan wajib didasarkan atas persentase tertentu terhadap sisa hasil usaha.
Hal ini menunjukkan bahwa jasa bunga modal tad dianggap sebagai pembagian laba.
Bukan sebagai beban. Sebagai pembagian laba bunga modal hanya diberikan apabila
ada pembagian sisa hasil usaha yang berasal dari pelayanan anggota. Apabila
dalam suatu tahun koperasi menderita rugi dan untuk itu tidak terdapat
pembagian usaha, maka bunga modal juga tidak diberikan.
Sebaliknya, apabila bunga modal dianggap
sebagai beban, maka bunga modal akan selalu diberikan tanpa memandang apakah
koperasi menderita rugi. Besarnya bunga modal tidak tergantung pada sisa hasil
usaha tetapi ditentukan oleh besarnya simpanan, angka waktu, dan tingkat bunga.
Bunga yang diberikan terhadap simpanan suka rela termasuk dalam kategori ini.
Untuk menggambarkan hal ini anggaplah bahwa bunga sebesar 18% per tahun
diberikan atas simpana suka rela. Bunga Sutiyem apabila dihitung secara
rata-rata dapat dicari dengan rumus sebagai berikut:
Demikian perhitungan ini dilakukan
terus-menerus sampai khir tahun untuk setiap terjadi perubahan saldo simpanan.
Apabila dihitung, bunga simpanan sukarela Sutiyem sampai dengan akhir tahun
berjumlah Rp. 255.
Bunga modal tersebut dapat dibayarkan
secara tunai atau ditambahkan ke simpanan sukarela. Apabila bunga ditambahkan
pada simpanan sukarela sutiyem, ayat jurnal yang perlu dibuat adalah sebagai
berikut:
(D) Beban Bunga
|
255
|
|
(K)
Simpanan suka rela-Sutiyem
|
|
255
|
Bunga modal yang ditambahkan ke simpanan sukarela
ini pada periode berikutnya akan memperoleh bunga lagi. Apabila bunga modal
dibayar tunai, sisi kredit dari ayat jurnal diatas adalah akun kas. Beban bunga
digolongkan ke dalam beban lain-lain, yaitu sebagai beban keuangan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar